Kamis, 17 Maret 2011

Perlakuan : Diskon, Retur Penjualan, Garansi

Bagimana perlakuan atas diskon (potongan)? Bagaimana prosedurnya?. Bagimana perlakuan sales return dan provision for sales return? Bagaimana garansi diperpalukan? Itulah topic yang dibahas dalam posting ini. Keberadaan diskon (potongan), retur penjualan, dan garansi memang sering kurang mendapat porsi yang cukup dalam pembahasan-pembahasan akuntansi, baik di buku-buku maupun di bangku kuliah. Kenyataannya, bagi perusahaan-perusahaan trading, terutama retailer, discount, sales return dan warranty adalah issue-issue yang sangat mendominasi dalam pelaksanaan administrasi perusahaan.

Discount (Diskon)

Ada 2 jenis discount yang biasa diberikan kepada customers, yaitu: Trade Discount/Rebate (Potongan Dagang/Rabat) dan Sales (Cash) Discount (Potongan Penjualan). Banyak diantara kita yang masih mixed-up mengenai kedua jenis discount ini.

Sebagai gambaran singkat:

Sebagian besar retailer memasang publish price di catalog atau brosurnya, harga sesungguhnya diberikan pada saat realisasi penjualan terjadi. Lalu bagaimana pencatatannya? Ini adalah issue yang jamak terjadi dalam dunia perdagangan.

Pada payment term (i.e: 2/10;N/30), perusahaan selaku penjual juga menawarkan discount lain sebagai perangsang bagi pelanggan untuk melakukan pembayaran lebih cepat. Bagimana prosedurnya, bagaimana keterkaitannya dengan discount yang telah diberikan pada saat konfirmasi pembelian terjadi. This is another issue, masalah kedua yang perlu kita ketahui.

Sales Return (Retur Penjualan).

Dalam setiap penjualan, selalu ada kemungkinan barang kembli (retur), entah karena barang cacat atau karena tidak memenuhi spesifikasi pesanan. Bagaimana penanganan retur dilakukan? Bagaimana pengaruhnya terhadap PPN? Bagaimana pengaruhnya terhadap revenue dan account receivable (piutang)? Ini adalah masalah berikutnya yang dibahas dalam topic ini.

Warranty (Garansi)

Sebagai strategy usaha dagang yang terakhir, “after sales service (layanan purna jual)” berupa garansi (warranty) adalah sudah menjadi keharusan yang tidak tertulis dalam praktek perdagangan dewasa ini. Menjadi salah satu pertimbangan penting dalam penentuan keputusan pembelian bagi pelanggan (customer).

Teram and Condition dari garansi (warranty) bisa bermacam-macam, misalnya:

[-]. Penggantian dengan barang baru
[-]. Penggantian Spare-part
[-]. Service (repair)

Bagi penjual yang menyediakan warranty, ini adalah pengeluaran-pengeluaran nyata, artinya memang benar-benar suatu pengeluaran, akan tetapi di sisi lainnya, pengeluaran ini tidak diikuti oleh sales event (kejadian penjualan). Tidak bisa disandingkan, bukan? Bagimana penanganannya?


Semua topic di atas saya bahas di satu posting khusus, yaitu : Accounting Treatment : Discount, Sales Return and Warranty di Accounting, Financial, Taxation yang baru. Bagi yang berminat dengan masalah-masalah diskon (potongan harga), retur (pengembalian barang) dan garansi (jaminan), bisa dibaca di sana. Have a nice day!

About Accounting

Beberapa orang mengakui bahwa akuntansi adalah bahasa bisnis. Tetapi apa sebenarnya akuntansi itu? Seberapa pentingnya akuntansi terhadap bisnis? Di dalam situs yang singkat ini, kami mencoba untuk mengulas beberapa informasi yang mungkin dapat berguna bagi anda.

Akuntansi sendiri adalah merupakan suatu proses yang mengidentifikasi data keuangan, pencatatan, dan sebagai hasil akhirnya, laporan keuangan. Ada sedikit perbedaan antara akuntansi dan pembukuan. Pembukuan adalah sebenarnya bagian dari akuntansi yaitu proses
pencatatannya saja. Sedangkan akuntansi mencakup juga identifikasi dan komunikasi.

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Termasuk didalamnya adalah laporan rugi/laba, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas. Rugi/laba digunakan untuk memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan, sedangkan neraca mengidentifikasi posisi keuangan perusahaan. Posisi keuangan dalam hal ini adalah posisi harta, hutang, dan modal.
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada pihak-pihak tertentu yang menyangkut posisi, kinerja, dan perubahan posisi keuangan sehingga bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi/bisnis.

Indonesia, seperti banyak negara lain, perekonomiannya didominasi oleh perusahaan menengah dan kecil yang masih belum terlalu menyadari sepenuhnya kegunaan akuntansi. Secara garis besar, sebuah toko dapat menentukan keadaan keuangannya. Jika menguntungkan, stok barang akan bertambah banyak dan sebaliknya. Tetapi jika ada yang bertanya berapa keuntungan sebenarnya, mereka tidak dapat mengetahuinya.

Keadaan seperti ini banyak sekali dijumpai di mana-mana, tidak hanya di Indonesia. Jika memang ada diterapkan suatu sistem akuntansi, biasanya hanyalah untuk sebuah formalitas. Sebenarnya, apakah bisnis semacam ini membutuhkan akuntansi? Jawabannya sebenarnya adalah tidak selalu. Tergantung dari cost dan benefitnya. Secara garis besar, kegunaan akuntansi adalah:

pemilik dapat melihat keuntungan perusahaan secara pasti
pengontrolan biaya yang lebih mudah
pemantauan aset-aset perusahaan
likwiditas dan solvabilitas yang pasti
prediksi keuangan